Adara Relief – Jakarta. Sahabat Adara, tahukah kalian jika perempuan-perempuan hamil yang ditahan di penjara Palestina mengalami penderitaan yang sangat panjang? Dalam kondisi mengandung, kaki dan tangan mereka dirantai, matanya ditutup, dilecehkan, diintimidasi, bahkan diinterogasi dalam keadaan tidak bisa melihat apapun.
.
Status kesehatan mereka sebagai ibu hamil tidak diperhatikan. Beberapa dari mereka bahkan diminta untuk menggugurkan bayi dalam kandungan. Di antara mereka ada yang bernama Abla Shafiq Taha, sedang hamil di bulan kedua. Perut Abla dipukuli oleh penyidik, setelah sebelumnya juga diserang pelacur Israel yang ditahan di penjara yang sama. Semua serangan itu untuk menekannya supaya mengakui kejahatan yang tidak mereka lakukan, pada awal Agustus 1968 di penjara Muskoubia.
.
Tak cukup sampai disitu, setelah masa interogasi , tahanan dipindahkan ke sel penjara untuk melewati penderitaan lainnya. Sel penjara yang jauh dari kata nyaman untuk ditempati seorang ibu hamil. Tidak ada cahaya matahari, ventilasi, nutrisi yang memadai, bahkan tidak ada perawatan medis untuk ibu atau janin.
.
Ketika masa melahirkan sudah dekat, pihak penjara membatasi fasilitas tahanan untuk bersalin. Mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi dan tangan dirantai, yang lebih buruk, suami dan keluarganya tidak dibiarkan datang untuk menemani persalinan mereka. Rantai yang mengikat mereka tidak dilepas sampai saat persalinan berakhir.
.
Saat telah melahirkan, tahanan perempuan Palestina dan anaknya yang baru lahir dipindahkan ke penjara. Bayi-bayi yang baru lahir juga mendapatkan siksaan yang serupa dengan ibunya. Mereka tidak mendaptakan hak-hak bayi sebagaimana bayi-bayi lain. Tubuh mereka tidak diberikan asupan makanan, susu dan vaksinisasi.
.
Ketika anak-anak mereka genap berusia 2 tahun, tentara Israel memisahkan paksa dari ibu mereka. Kondisi mereka sangat memprihatinkan karena tidak bisa mendapat hak-hak masa kanak mereka. Penyiksaan itu terus berlanjut hingga perempuan-perempuan itu dibebaskan.
.
Lalu, bagaimana nasib anak-anak Palestina yang dipisahkan dari ibu-ibu mereka?
BalasTeruskan
|